Sejak dahulu kala, banyak orang/pasangan suami istri berusaha untuk mengetahui rahasia bagaimana agar sang istri dapat hamil dengan jenis kelamin (gender) sesuai dengan yang diinginkan. Banyak metoda dan cara-cara tradisional maupun yang ‘seakan’ ilmiah yang ditawarkan agar keinginan tersebut terkabul. Banyak alasan (indikasi) untuk melakukan pemilihan ini, diantaranya adalah keseimbangan keluarga, penyakit keturunan, dan bahkan alasan budaya setempat. Terlepas dari kontroversi mengenai etika dan pertimbangan moral dari pemilihan gender ini, maka di bawah ini ada beberapa metode yang biasa digunakan.
Metode ini sudah diperkenalkan sejak 1970 oleh dr.Landrum B. Shettles yang ditulis pada International journal of Gynecology and Obstetrics. Pada kesimpulannya beliau mengatakan bahwa pemilihan jenis kelamin dapat diupayakan dengan pengaturan jadwal hubungan seksual dan memodifikasi lingkungan di organ reproduksi wanita. Dasar pemikirannya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan karakteristik di atas, Shettles merekomendasikan:
(Untuk memastikan hari ovulasi dengan metode sederhana, maka bisa digunakan test kit yang mendeteksi lonjakan hormon LH, beberapa merk dagangnya adalah babytest, ovutest, atau fertitest. Gunakan test ini setiap pagi mulai 2 hari sebelum perkiraan ovulasi. Bila didapatkan hasil positif yang pertama, maka ovulasi terjadi diantara hari pertama dan hari kedua setelah hari positif tadi)
Peneliti dari Oxford university melakukan penelitian yang menghubungkan asupan nutrisi wanita yang dihubungkan dengan jenis bayi yang dikandungnya. Menurut penelitian ini wanita dengan asupan kalori lebih banyak dan yang banyak memakan makanan mengandung potasium (kalium) cenderung mendapatkan bayi laki-laki sebesar 56% (6 % lebih banyak dibandingkan dengan kemungkinan umum 50%).
Makanan yang dianjurkan agar tubuh wanita menjadi cocok untuk sperma-Y (kondisi basa) adalah pisang, segala macam daging, ikan, kopi, soft drink, dan kacang-kacangan. Selain jenis makanan, dianjurkan pula untuk selalu sarapan pagi dan banyak makan (> 2500 kalori/hari). Hindari susu, makanan dari susu, keju dan yogurt. Peneliti menganjurkan untuk memulai 1 bulan sebelum hamil dan dilanjutkan sampai hamil.
Mengurangi makan terutama mengurangi garam, jamur, dan segala daging dan ikan kopi dan soft drink. Makanan yang direkomendasikan adalah susu, krim, makanan produk susu tanpa garam, strawberi, bawang, bawang putih, pear dan yogurt. Dengan diet seperti ini maka tubuh wanita akan mensekresi cairan yang bersifat lebih asam yang melemahkan sperma-Y
ART=TRB (teknologi reproduksi berbantu) adalah suatu teknik untuk memperbesar kemungkinan kehamilan. Biasanya yang dimaksud disini adalah inseminasi dan bayi tabung yang ditujukan untuk pasangan infertil (sulit hamil).
Simak informasi LITERASI lainnya :