Memilih jenis kelamin bayi kita, mungkinkah ?
Memilih jenis kelamin
bayi kita, mungkinkah ?
Sejak dahulu kala, banyak orang/pasangan suami istri berusaha untuk mengetahui rahasia bagaimana agar sang istri dapat hamil dengan jenis kelamin (gender) sesuai dengan yang diinginkan. Banyak metoda dan cara-cara tradisional maupun yang ‘seakan’ ilmiah yang ditawarkan agar keinginan tersebut terkabul. Banyak alasan (indikasi) untuk melakukan pemilihan ini, diantaranya adalah keseimbangan keluarga, penyakit keturunan, dan bahkan alasan budaya setempat. Terlepas dari kontroversi mengenai etika dan pertimbangan moral dari pemilihan gender ini, maka di bawah ini ada beberapa metode yang biasa digunakan.
Metode Shettles
Metode ini sudah diperkenalkan sejak 1970 oleh dr.Landrum B. Shettles yang ditulis pada International journal of Gynecology and Obstetrics. Pada kesimpulannya beliau mengatakan bahwa pemilihan jenis kelamin dapat diupayakan dengan pengaturan jadwal hubungan seksual dan memodifikasi lingkungan di organ reproduksi wanita. Dasar pemikirannya adalah sebagai berikut:
- Pada dasarnya, penentu jenis kelamin bayi tergantung dari jenis kromosom sperma yang berhasil membuahi.
- sel telur ( wanita) mempunyai kromosom hanya X saja.
- Sperma terbagi menjadi dua, sebagian membawa kromosom x dan sebagian lain membawa kromosom y.
- Bila sperma-X membuahi maka akan terbentuk janin wanita, dan sebaliknya, bila pembuahan oleh sperma-Y akan terbentuk janin laki-laki.
- Sperma-Y mempunyai karakteristik lebih kecil dan lebih cepat bergerak dari pada sperma X.
- Sperma-X mempunyai daya tahan hidup lebih lama dan lebih tahan terhadap kondisi yang lebih asam (pH<7) dari pada sperma-Y
XX Perempuan, XY Laki-laki
Berdasarkan karakteristik di atas, Shettles merekomendasikan:
Untuk mendapatkan anak laki-laki :
- Saat berhubungan sebaiknya sedekat mungkin dengan saat ovulasi.
- Tidak berhubungan 3 sampai 4 hari sebelum ovulasi, melakukan hubungan hanya saat hari ovulasi.
- Melakukan hubungan dengan penetrasi yang dalam, misalnya rear-entry (suami di belakang istri).
- Sang suami sebaiknya menghindari pakaian dalam ketat, karena hal ini akan lebih mengurangi kemampuan sperma-Y (meskipun sperma-X juga terpengaruh)
- Istri mendapatkan orgasme. Menurut teori ini orgasme akan membuat organ reproduksi wanita memproduksi sekresi yang bersifat basa/alkali (pH>7) yang sangat akomodatif terhadap sperma-Y. Sehingga Shettles merekomendasi agar sang istri mendapatkan orgasme sebelum dan bersamaan dengan sang suami.
Untuk mendapatkan anak perempuan :
- Hubungan seksual 2-3 hari sebelum ovulasi dan hindari saat hari ovulasi sampai 2 hari setelahnya (ketika wanita mendapatkan lendir yang banyak). Dasar pemikirannya adalah, agar pada saat ovulasi, hanya tinggal sperma-X yang masih hidup di dalam organ reproduksi wanita dan dapat membuahi.
- Sang istri menghindari orgasme, karena hal ini akan membuat situasi di vagina menjadi basa/alkali dan hal ini akan tidak menguntungkan untie sperma-X
(Untuk memastikan hari ovulasi dengan metode sederhana, maka bisa digunakan test kit yang mendeteksi lonjakan hormon LH, beberapa merk dagangnya adalah babytest, ovutest, atau fertitest. Gunakan test ini setiap pagi mulai 2 hari sebelum perkiraan ovulasi. Bila didapatkan hasil positif yang pertama, maka ovulasi terjadi diantara hari pertama dan hari kedua setelah hari positif tadi)
Metode Diet
Peneliti dari Oxford university melakukan penelitian yang menghubungkan asupan nutrisi wanita yang dihubungkan dengan jenis bayi yang dikandungnya. Menurut penelitian ini wanita dengan asupan kalori lebih banyak dan yang banyak memakan makanan mengandung potasium (kalium) cenderung mendapatkan bayi laki-laki sebesar 56% (6 % lebih banyak dibandingkan dengan kemungkinan umum 50%).
Untuk mendapatkan anak laki-laki :
Makanan yang dianjurkan agar tubuh wanita menjadi cocok untuk sperma-Y (kondisi basa) adalah pisang, segala macam daging, ikan, kopi, soft drink, dan kacang-kacangan. Selain jenis makanan, dianjurkan pula untuk selalu sarapan pagi dan banyak makan (> 2500 kalori/hari). Hindari susu, makanan dari susu, keju dan yogurt. Peneliti menganjurkan untuk memulai 1 bulan sebelum hamil dan dilanjutkan sampai hamil.
Untuk mendapatkan anak perempuan :
Mengurangi makan terutama mengurangi garam, jamur, dan segala daging dan ikan kopi dan soft drink. Makanan yang direkomendasikan adalah susu, krim, makanan produk susu tanpa garam, strawberi, bawang, bawang putih, pear dan yogurt. Dengan diet seperti ini maka tubuh wanita akan mensekresi cairan yang bersifat lebih asam yang melemahkan sperma-Y
Metode ART (Assisted reproduction Technology)
ART=TRB (teknologi reproduksi berbantu) adalah suatu teknik untuk memperbesar kemungkinan kehamilan. Biasanya yang dimaksud disini adalah inseminasi dan bayi tabung yang ditujukan untuk pasangan infertil (sulit hamil).
- INSEMINASI INTRAUTERIN, Melalui pemrosesan tertentu (CSDG atau swim up), maka sperma dengan karakteristik yang sama (sperma-X atau sperma-Y) dapat terpisah. Setelah langkah pemisahan tersebut dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan inseminasi intra uterin , yaitu menempatkan sperma yang telah diproses ke dalam rahim istri. Para peneliti di New York University menyimpulkan cara tersebut akan menghasilkan kemungkinankeberhasilan 86,7% (untuk pasangan yang menginginkan bayi perempuan) dan 89,2% (bayi laki-laki).
Pemrosesan sperma
Inseminasi intra uterin
- BAYI TABUNG/IVF, Pre implantation Genetic Diagnosis (PGD) adalah suatu teknik tambahan pada bayi tabung, di mana embryo yang telah terbentuk diambil 1 buah blastomernya (cell) untuk dilakukan analisis apakah embryo ini mempunyai kromosom yang sehat atau tidak, serta jenis kromosomnya apakah XX (wanita) atau XY (laki-laki). Embryo yang diambil blastomernya akan tetap hidup dan tumbuh tanpa kekurangan apapun, dan dapat ditanamkan sesuai prosedur bayi tabung. Dengan dasar ini maka seleksi gender dapat dilakukan. Teknik bayi tabung dengan PGD sangat bermanfaat besar dan terbatas dilakukan untuk pemilihan jenis kelamin dengan indikasi terapi penyakit keturunan yang terikat jenis kelamin.
Salah satu blastomer sedang di ambil pada saat teknik PGD dilakukan (IVF)
Simak informasi LITERASI lainnya :