SUCCESS RATE GLADIOOL IVF 2022
SUCCES RATE
Gladiool IVF Tahun 2022
Pada awal tahun (Januari-Mei) 2022 , Gladiool-IVF mencatat rekor keberhasilan program IVF, melampaui yang pernah di capai, yaitu sebesar 63% untuk tiap embrio transfer. Pencapaian ini melonjak hampir 2 kali lipat dari rerata keberhasilan tahun kemarin yaitu dari sekitar 32% per embrio transfer.
MENENTUKAN KEBERHASILAN
yaitu dari hasil pemeriksaan bHCG positif di atas 30 mIU/mL atau nampak gestational sac (kantung kehamilan) pada pemeriksaan USG.
EVALUASO FAKTOR-FAKTOR
PENINGKATAN KEBERHASILAN
penentuan jadwal langkah-demi langkah, teknik OPU, ET Fertilisasi, Vitrifikasi dan thawing yang tepat, serta obat-obat supportif yang diberikan.
Dari semua hal yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menghasilkan embryo yang baik dan sukses berkembang dalam rahim.
Beberapa hal yang kami evaluasi dan merupakan kunci peningkatan keberhasilan tersebut adalah:
1. Skrining pasien pra-program untuk suami dan istri
2. Persiapan pra-program suami dan istri (optimalisasi keadaan umum)
3. Seleksi embrio
USIA
riwayat reproduksi, gaya hidup, dan usia.
Khusus faktor usia, data kami selaras dengan data di seluruh dunia pada umumnya,
dimana terjadi penurunan keberhasilan setelah 38 tahun.
Berikut tabel keberhasilan Gladiool IVF tahun 2021 dan Januari-Mei 2022 berdasarkan usia :
BERAT BADAN
Di Klinik kami, dokter akan menyarankan pasangan untuk menurunkan atau menambah berat badan sampai tahap ideal sebelum memulai program.
SELEKSI EMBRYO
Pada tahap embrio transfer, pemilihan embrio memiliki kriteria khusus yakni sudah dinyatakan layak transfer oleh embriolog. Transfer embrio dapat dilakukan di hari ke-3 sampai dengan ke-5 setelah OPU. Jumlah dan pemilihan embrio yang akan ditransfer ditentukan oleh dokter penanggungjawab program.
Hal-hal yang perlu pasangan perhatikan setelah melakukan embrio transfer yakni menaati jadwal penggunaan obat support luteal dari dokter secara rutin, menghindari penggunaan obat tradisional/herbal, mengonsultasikan penggunaan obat di luar resep dokter, menghindari penggunaan kosmetika yang berlebihan (sebaiknya yang aman untuk bumil dan busui), menjaga asupan gizi dan pola makan, pasangan disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai tes βhcg, melakukan istirahat cukup, kurangi stress dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan serta teratur berolahraga.
Penulis : Dr. Doddy Sutanto, M.Kes SpOG, Konsultan Fertilitas dan Reproduksi; bekerja di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, dan RSIA Gladiool Magelang.
Penulis : Dr. Doddy Sutanto, M.Kes SpOG, Konsultan Fertilitas dan Reproduksi; bekerja di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, dan RSIA Gladiool Magelang.
Simak informasi LITERASI lainnya :