“Kehidupan Dewi (samaran) berubah. Sudah 6 bulan, menstruasi yang biasanya rutin dia dapatkan, tidak pernah hadir lagi. Meskipun tidak ada perubahan pada tubuhnya, namun hal ini membuatnya sedih bahkan frustrasi. Mahasiswa lajang berusia 24 tahun ini sudah berusaha mencoba berbagai pengobatan dan tidak berhasil. Sampai dokter terakhir yang dia jumpai melakukan serangkaian test dan mendiagnosisnya dengan amenorea hypogonadotropic hypogonadism”

Amenorea hypogonadotropic hypogonadism adalah suatu keadaan dimana seorang wanita tidak mendapat haid karena ada masalah pada kelenjar otak yang memproduksi hormon penyubur.

Pengaturan Menstruasi

Hipotalamus adalah kelenjar otak yang memproduksi Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH). GnRH berfungsi merangsang kelenjar pituitari untuk memproduksi FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (Leutenizing hormone). Kedua hormon ini berfungsi ‘mendorong’ atau ‘merangsang’ indung telur (ovarium) untuk mengembangkan telur dan berovulasi. Oleh karena itu, FSH LH ini disebut gonadotropin (pendorong gonad)

Rangsangan hormon FSH yang siklik, akan mendorong gonad mengembangkan folikel (folikulogenesis). Sedangkan hormon LH akan memecah folikel yang telah matang sehingga telur siap dibuahi (ovulasi). Bersamaan dengan berkembangnya folikel, hormon estradiol akan meningkat, diikuti peningkatan hormon progesteron yang terjadi setelah ovulasi. Peningkatan hormon estradiol dan progesteron inilah yang menyebabkan endometrium uterus untuk menebal dan sembab. Sedangkan penurunannya akan mengakibatkan menstruasi.

Hypogonadotropic Hypogonadism (HH) adalah gangguan hormon yang permasalahannnya dapat terjadi pada kelenjar hipotalamus (defisiensi GnRH), atau hiposisis (defisiensi FSH dan LH).

Defisiensi kedua kelenjar ini akan menyebabkan ovarium (indung telur) tidak dapat mengembangkan folikel (kantung telur) dan berovulasi. Oleh karena tidak terjadi ovulasi, maka uterus) tidak mendapat rangsangan hormon indung telur (gonad) yaitu estradiol dan progesteron, sehingga endometrium uterus tetap tipis dan siklus menstruasi tidak terjadi.

HH dapat terjadi secara kongenital (genetik) atau sejak lahir, namun juga dapat terjadi oleh karena penyakit tertentu pada saat dewasa.

HH yang terjadi pada pria akan berakibat kualitas sperma yang sangat menurun, bahkan sampai terjadi azoospermia, dan secara seksualitas menyebabkan penurunan libido dan disfungsi ereksi.

Bagaimana diagnosis HH ?

Penampakan klinis sangat tergantung pada kapan terjadinya dan derajat kekurangan hormon. Bila gangguan ini didapat sejak lahir atau sangat muda, maka tanda-tanda seks sekunder seperti pertumbuhan payudara dan rambut kemaluan sangat sedikit bahkan tidak terjadi. Pada pemeriksaan hormon, akan didapatkan hormon gonadotropin dan hormon gonad sangat rendah.

FSH & LH : Normal atau di bawah normal
Estradiol & Progesteron : di bawah normal

Terapi HH :
Tujuan dari terapi HH adalah : Menghinduksi perkembangan pubertal, menyembuhkan fungsi seksual, kesehatan tulang, dan kesehatan psikologis, dan memulihkan fertilitas.

Pada umumnya terapi dengan hormon estradiol dan progesteron (testosteron pada pria) akan memulihkan keadaan seperti fungsi seksual, kesehatan psikologis dan semua reaksi fisiologis yang memerlukan hormon-hormon tersebut.

Khusus untuk pemulihan fertilitas, maka diperlukan terapi khusus. Pada umumnya terapi infertilitas untuk amenorhea hypo-hypo adalah induksi ovulasi (pemberian hormon FSH dan LH). Dengan induksi ovulasi ini maka pertumbuhan telur akan berangsur akan terjadi lagi secara periodik, sehingga kehamilan akan dimungkinkan terjadi.

Simak Artikel lainnya berdasarkan KATEGORI : 

BERITA | LITERASI | SUCCESS STORY