Kehamilan setelah PESA-ICSI kasus azoospermia
Sahabat GIVF yang berbahagia,
Meskipun agak terlambat, pada kesempatan ini kami team GIVF ingin menyampaikan sebuah laporan keberhasilan program GIVF yang merupakan tindakan IVF minimal stimulation, PESA (pengambilan sperma dari epididimis) dan ICSI (penyuntikan sperma ke dalam sel telur) pada kasus azoospermia.
Kasus ini menjadi spesial karena merupakan keberhasilan yang pertama pada tindakan PESA dan ICSI di klinik kami.
Seperti kita ketahui azoospermia adalah kondisi dimana tidak terdapat benih sperma pada ejakulat / semen pria. Kondisi ini dapat disebabkan karena bermacam-macam faktor. Keterangan selengkapnya dapat dibaca di sini: Azoospermia.
Laporan selengkapnya :
Suami (37 th)
Analisis sperma : azoospermia
Hormon : FSH/LH/Testosteron/prolaktin normal
PESA diagnostik : didapatkan sperma.
Istri ( 33 th)
Pada pemeriksaan semua dalam keadaan normal.
Protokol IVF
Hari pertama menstruasi terakhir (H+1) September 2016
H+3 Induksi ovulasi menggunakan CC dan kombinasi FSH
H+12 Dilakukan pengambilan sel telur (OPU) mendapat 4 oosit (sel telur), dilanjutkan dengan tindakan tindakan PESA pada suami.
Morfologi Normal 28% Morfologi Abnormal 72% Motil Progresif 18% Motil Non-Progresif 82% Gambar morfologi sperma: Bakteri: (+) Positif 1
Berdasar hasil tersebut, dilakukan preparasi dengan teknik (CSDG / Washing / Swim up) Untuk fertilisasi, dilakukan penyuntikan 1 sperma ke dalam oosit
(ICSI/Intra Cytoplasmic Sperm Injection).
Dua hari setelah fertilisasi kami mendapatkan kabar ada 1 embrio yang berhasil berkembang. Transfer embryo dilakukan pada H+15
Kabar gembira datang pada hari ke 12 post transfer embryo dengan hasil bHCG 176,5 yang berarti kehamilan secara biokimiawi terjadi.
Kami mengucapkan selamat pada pasangan Tn.A dan Ny.Y yang saat ini sudah menginjak usia kandungan ke 22 minggu.
Semoga kehamilan berlanjut sampai melahirkan anak yang sehat.